Monday, December 19, 2011

Perilaku Seks Remaja Mengkhawatirkan

KURANGNYA pengetahuan tentang seks membuat perilaku seks para remaja mengkhawatirkan. Menurut survei yang dilakukan Sexual Behavior Survey 2011, para remaja tersebut berhubungan seks sejak di bangku kuliah.

detail berita
Di Indonesia, pendidikan seks masih dianggap tabu dibicarakan antara anak dan orangtua. Padahal, pendidikan seks sangat diperlukan agar remaja memiliki pengetahuan yang memadai tentang pentingnya menjaga organ-organ reproduksi serta menanamkan nilai- nilai moral yang berkaitan dengan masalah seksualitas.

 Pengetahuan mengenai masalah seks yang seharusnya bersumber dari orangtua, justru tidak tersampaikan dengan baik. Akibatnya, banyak remaja yang notabene sedang mengalami, baik perubahan fisik maupun hormon, berusaha mencari tahu sendiri melalui berbagai sumber.

Sayangnya, sebagian besar remaja memilih sumber informasi yang salah dan kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya dari teman, internet, dan media-media porno yang saat ini mudah diakses.

Hal tersebut menyebabkan informasi serta interpretasi yang didapat seringkali salah, tidak tepat sasaran, bahkan berakibat buruk. Tidak hanya berdampak pada kurang pahamnya remaja mengenai efek dari perilaku seks yang mereka lakukan, namun juga tidak siapnya mereka menanggung akibat dari kegiatan seks tersebut.

Remaja yang hamil di luar nikah, tingkat aborsi yang tinggi, serta penyakit kelamin merupakan akibat dari kurangnya pendidikan seks bagi remaja. Bukti terbarunya bisa dilihat pada studi bertajuk Sexual Behavior Survey 2011 yang dilakukan oleh DKT Indonesia, produsen dua merek kondom terlaris, Sutra dan Fiesta.

Studi ini meneliti perilaku seksual remaja usia 15–25 tahun. Penelitian dilakukan melalui teknik wawancara langsung terhadap 663 responden di lima kota besar, yaitu Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali pada Mei lalu. Hasil penelitian tersebut di antaranya mengenai perilaku seksual bersama pasangan. Rata-rata mereka berhubungan seks pertama kali saat berada di bangku kuliah, yaitu usia 19 tahun.

“Memang sangat muda sekali, para remaja tersebut sudah mulai berhubungan seks. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan usianya lebih muda lagi,” kata Senior Brand Manager Sutra dan Fiesta Condoms, DKT Indonesia Pierre Frederick saat memaparkan hasil Sexual Behavior Survey 2011 oleh DKT Indonesia di Hotel Four Season, Jakarta beberapa waktu lalu.

Para partisipan, lanjut Pierre, umumnya melakukan hubungan seks bersama pacar (88 persen), yang wanita dengan sesama jenis (9 persen), dan yang pria bersama pekerja seks (8 persen). Terkait keterbukaan dengan orangtua, juga sangat minim.

Hasil survei menunjukkan, responden mengaku membahas kegiatan seksualnya paling sering dengan sahabat atau teman dekat sebesar 93 persen. Disusul bersama pacar (21 persen), baru dengan ibu (10 persen), kakak atau adik (9 persen), dan ayah (2 persen). Ketika ditanya dari mana mereka belajar masalah seks, kebanyakan responden menjawab paling banyak dari teman (64 persen). Lalu berturut-turut dari film porno, orangtua, pengalaman pribadi, dan internet.

"Peran orangtua jauh di bawah peran teman-teman dan DVD porno bajakan yang sangat murah dan mudah diperoleh,” ujar dia.

Rumah kos atau asrama menjadi tempat favorit bagi kalangan remaja saat melakukan hubungan seks. Setelah itu, di hotel atau motel dan di rumah, baik rumah partisipan maupun rumah sang pacar.

“Tempat kos memang sudah jadi rahasia umum dijadikan lokasi ngeseks. Pengawasan orangtua atau ibu kos sepertinya sangat lemah,” ujar Pierre.

Di antara responden yang pernah berhubungan seks, 4 persen di antaranya mengaku pernah hamil. Jika ingin melakukan aborsi, mereka umumnya mengonsumsi jamu tertentu (48 persen). Meski begitu, banyak juga yang mendatangi klinik (28 persen), dukun aborsi (26 persen) dan dukun bayi (11 persen).

Sementara itu, tingkat kesadaran penggunaan kondom di kalangan para remaja ini telah mengalami peningkatan dari survei sebelumnya yaitu mencapai 87 persen. Namun, hal itu dinilai belum memadai. Sebab, ditemukan tiga dari 10 responden ternyata masih melakukan cara tidak aman untuk mencegah kehamilan. Seperti melakukan sanggama terputus, minum obat, jamu, dan suntikan.

”Baru enam dari sepuluh anak muda yang menyadari bahwa kondom adalah satu-satunya cara berhubungan seks aman. Masih banyak juga remaja yang butuh pencerahan soal ini,” sebutnya.

Terungkap juga bahwa para partisipan saat berhubungan seks lebih takut hamil dibanding takut berdosa. Tod Callahan, Country Director DKT Indonesia mengemukakan, hasil survei perilaku seks remaja ini memang tidak bisa menggambarkan populasi seluruh remaja Indonesia.

“Tetapi dari sudut pandang kami, hasil survei ini bisa menambah informasi tentang tingkah laku seks orang muda di Indonesia, terutama adalah pengetahuan mereka akan seks yang aman,” kata dia.

Psikolog seksual Zoya Amirin mengatakan, dengan data dan fakta ini, kita sudah tidak bisa lagi menganggap seks adalah hal yang tabu untuk dibahas di lingkungan keluarga sekalipun. Alangkah baiknya, saran dia, pendidikan seks yang tepat mesti dilakukan sedini mungkin untuk mencegah remaja dan kaum muda mendapatkan informasi yang salah dari sumber yang tidak jelas.

“Temuan ini bisa jadi acuan jika kita mau memberikan sex education, yaitu bagaimana dan apa yang harus diajarkan dalam pendidikan seks. Dan, pendidikan seks bukan mengajarkan anak supaya bisa melakukan hubungan seks, tetapi agar usia biologis bisa seimbang dengan perkembangan psikoseksualnya,” kata Zoya.

Menurut dia, di Indonesia hanya ada dua pemahaman tentang seks, yaitu dipahami sebagai sesuatu yang tabu atau sebagai olokolokan vulgar yang cabul.

Baca Selengkapnya......

Apakah Perempuan di Atas 40 Tahun Tidak Punya Gairah Seks?

Jakarta, Saya sudah menikan 10 tahun, pertanyaan yang ingin saya tanyakan adalah kenapa kurang lebih setahun ini istri saya sudah tidak mau lagi melakukan hubungan intim. Istri berusia 42 tahun, padahal sebelumnya tidak ada permasalahan, tapi kini cenderung menghindar apabila diajak ML.

img
Apa perempuan di atas 40 tahun sudah tidak punya gairah seks? Bagaimana solusinya? Mohon saran dan terimakasih.

Samektho (Pria Menikah, 42 Tahun), SAPenXXXX@gmail.com
Tinggi Badan 172 Cm dan Berat Badan 78 Kg
Jawaban

Semangat Pak jangan menyerah!
Saya kagum pada Bapak yang tetap berusaha mencari cara untuk kebahagiaan rumah tangga karena banyak suami biasanya menyerah dan mencari wanita lain yang sebenarnya malah memperparah keadaan.

Usia istri Anda tidak ada hubungan dengan menurunnya gairah seksualnya. Hanya saja wanita perlu mood atau suasana hati yang romantis untuk membuat mereka terangsang. Tapi seringkali rutinitas mengurus anak, rumah tangga dan pekerjaan membuat wanita kurang mood melakukan hubungan seksual.

Solusinya, pertama tidak boleh menjadi peramal dengan menduga apa yang diinginkan pasangan Anda. Awali bertanya pada istri Anda "Sayang apa yang bisa saya lakukan untuk membahagiakan kamu?".

Cobalah berkomunikasi membincangkan hal apa yang bisa Anda lakukan secara konkret untuk membahagiakannya.

Kemudian berikan kejutan dengan membawa bunga atau makanan favoritnya apa saja untuk mengungkapkan Anda mencintainya. Last but not least, belikan gaun tidur seksi dan katakan betapa Anda menginginkan bercinta dengannya dan membayangkan betapa seksi dan menariknya istri Anda menggunakan lingerie seksi tersebut.

Selamat bersenang-senang Pak.

Zoya Amirin, M.Psi
Psikolog seksual bersertifikasi yang memiliki pendidikan seksual yang berlatar belakang psikologi. Ketua dalam Komunitas Studi mengenai Perilaku Seksual, anggota dari Asosiasi Seksologi Indonesia.

Pengajar mata kuliah Kesehatan Reproduksi, Ilmu Hubungan antar manusia, Public Relation, Ilmu Komunikasi Dasar di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Baca Selengkapnya......

Yang Bikin Miss V Sering Terasa Gatal

Jakarta, Salah satu keluhan yang banyak dialami oleh perempuan adalah gatal di kemaluan atau sekitarnya. Hal ini tentu saja bisa mengganggu terutama jika gatal yang muncul tidak bisa ditoleransi. Apa yang bikin Miss V terasa gatal?

img

Gatal di vagina adalah adanya rasa di kulit vagina dan daerah sekitarnya (vulva) yang biasanya menimbulkan keinginan untuk menggaruk daerah tersebut. Kondisi ini kadang membuat seseorang sulit untuk berkonsenrasi. Gatal ini bisa disebabkan oleh adanya penyakit menular seksual atau akibat infeksi. Namun gatal yang terjadi saat hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon yang mempengaruhi pH vagina sehingga menyebabkan iritasi topikal.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi penyebab umum dari gatal di vagina, seperti dikutip dari nlm.nih.gov, Senin (19/12/2011) yaitu:

1. Iritasi zat kimia, misalnya dari deterjen, pelembut kain, semprotan vagina, salep, busa kontrasepsi dan gel pelumas.
2. Menopause, menurunnya kadar hormon estrogen menyebabkan penipisan dinding vagina dan pelumasan berkurang yang memicu rasa gatal.
3. Stres, meningkatkan rasa gatal di vagina dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
4. Infeksi jamur di vagina, infeksi ini bisa disebabkan oleh penggunaan antibiotik jangka panjang, pil KB, kehamilan, menstruasi, hubungan seksual, diabetes dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
5. Vaginitis, yaitu adanya peradangan, gatal-gatal, adanya cairan yang keluar serta timbul bau tidak sedap yang biasanya disebabkan oleh infeksi termasuk penyakit menular seksual.
6. Kondisi kulit tertentu yang bisa mempengaruhi kulit vulva.
7. Infeksi cacing kremi yang bisa masuk ke vagina.

Jika gatal yang terjadi tidak menimbulkan lesi (luka) di kulit dan tidak menyebabkan bau maka hal itu bukanlah disebabkan oleh infeksi. Namun jika gatal itu tidak hilang dalam waktu 4-6 minggu atau disertai bau maka segera periksakan ke dokter.

Untuk mencegah terjadinya gatal di vagina dan daerah sekitarnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yaitu:

1. Menghindari penggunaan tisu berwarna yang wangi serta semprotan wanita (douches)

2. Segera mengganti pakaian yang basah setelah berolahraga atau berenang

3. Membersihkan area intim dengan menyeka atau mencuci dari depan ke belakang (vagina ke anus) setelah buang air kecil atau besar

4. Konsumsi yogurt yang mengandung Lactobacillus acidophilus hidup ketika mengonsumsi antibiotik

5. Menghindari celana dalam yang terbuat dari bahan sintetis, serta gunakan celana dari bahan katun atau stoking dari cotton crotch

6. Hindari menggaruk jika timbul gatal karena akan memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya......

Ciri Orang Belum Dewasa Menjalani Kehidupan Seks Sehat

Jakarta, Menjalani kehidupan seks yang sehat haruslah dengan pemikiran yang dewasa dan mengerti seputar seksualitas. Tapi sayangnya, meski usia pernikahan sudah lama kadang-kadang masih saja orang berpikiran sempit mengenai masalah seks.

Orang yang belum memiliki pemikiran dewasa akan lebih mudah terpengaruh oleh mitos-mitos yang beredar di masyarakat, meski mitos tersebut tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, termasuk soal seks.

img
Berikut beberapa ciri orang yang belum dewasa merespons soal seks, seperti dilansir nhs.uk, Senin (19/12/2011): 1. Menganggap penis besar selalu lebih baik
Ukuran kelamin pria sering menjadi pembicaraan karena ada kepercayaan umum yang menganggap semakin besar penis akan semakin baik dalam memuaskan pasangan. Padahal tidak semua wanita menyukai penis dengan ukuran besar.

"Hal yang terpenting adalah bukan panjangnya penis, melainkan seberapa kerasnya ereksi penis," ujar dr. Andri Wanananda MS yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI), dalam konsultasi detikHealth.

2. Menganggap vagina kering lebih baik daripada vagina basah
Ada pria yang lebih menyukai bila vagina pasangannya kering dan mengangganggap vagina basah dengan istilah 'becek'. Itu salah besar, karena vagina kering justru membuat wanita kesakitan saat berhubungan intim karena gesekan dengan penis dapat membuat vagina terluka. Wanita memerlukan lubrikasi yang cukup di vagina untuk dapat menikmati hubungan seks.

3. Menganggap wanita harus mengeluarkan darah saat pertama kali melakukan hubungan seks
Wanita yang berdarah saat melakukan hubungan seks diakibatkan oleh rusaknya selaput dara. Tapi kerusakan selaput dara ini tidak hanya disebabkan oleh seks, namun bisa akibat aktivitas yang terlalu ketat atau kegiatan fisik yang intens. Hal ini karena selaput dara sangat tipis dan mudah rusak dan selaput dara yang robek tidak selamanya ditandai dengan pendarahan.

"Justru yang bagus itu nggak sakit atau tidak berdarah. Wanita bisa saja tidak berdarah saat terjadi penetrasi dan selaput daranya robek, karena artinya si pria sudah bisa merangsang wanita dengan baik," jelas pakar andrologi dan seksolog, Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS, dalam tulisannya di detikHealth.

4. Menganggap wanita tidak akan hamil saat melakukan hubungan seks pertama kali
Tidak ada satupun cara yang bisa memprediksi kapan seorang perempuan bisa hamil. Kehamilan bisa terjadi jika hubungan seks dilakukan saat perempuan berada dalam masa subur dan sel-sel telur dilepaskan.

Baca Selengkapnya......

Kama Sutra, Kelompok Pria di Badung yang Rela Divasektomi

Jakarta, Pria yang sudah punya anak cukup dan tidak ingin punya anak lagi bisa melakukan vasektomi karena spermanya sudah diikat sehingga tidak bisa menghamili istrinya lagi. Di Badung Bali, ada sekelompok pria yang dengan sukarela melakukan vasektomi agar istrinya tidak terbebani program KB.

"Awalnya saya dan suami mulai mengajak orang-orang karena pencapaian vasektomi di Badung selalu terendah," ujar bidan Ni Nyoman Rai Sudani, finalis Srikandi Award untuk kategori Promosi Kesehatan di Balai Kartini, Jakarta, Senin (19/12/2011).

img

Rai Sudani menuturkan tahun-tahun lalu targetnya hanya 12 orang per tahun, tapi hal ini tidak pernah tercapai karena paling hanya sekitar 25 persen target di Badung yang melakukan vasektomi.

"Salah satu cara untuk menarik mereka, semua peserta KB vasektomi saya kumpulkan di rumah sebagai kelompok KB pria yang diberi nama kelompok kama sutra, itu pun bapak (suami) yang kasih nama, sehingga mereka lebih tertarik," ungkapnya.

Di Bali vasektomi masih susah sekali, karena semua beban dilimpahkan ke ibu seperti masalah KB, padahal itu juga bisa dilakoni oleh bapak. Suami Rai Sudani sendiri sudah melakukan vasektomi dan selama puluhan tahun tidak merasakan efek apa-apa.

Umumnya masyarakat tidak mau melakukan vasektomi karena takut nanti suaminya jadi lemah, suami tidak boleh melakukan pekerjaan berat serta takut istri nyeleweng. Pokoknya banyak macam alasannya.

Untuk itu laki-laki yang tergabung dalam kelompok kama sutra ini secara rutin berkumpul di rumah Rai Sudani untuk diberikan penyuluhan mengenai perkembangan KB, menampung segala keluhan mereka agar nantinya sanggup menjadi promotor.

"Kelompok kama sutra ini juga mengalami kendala seperti ditolak-ditolak, ada yang nanya apa itu vasektomi, ada juga yang bilang vasektomi memberi kesempatan laki-laki untuk nyeleweng," ujar Bidan Rai SUdani yang kini berusia 51 tahun.

Namun perlahan-lahan hal ini bisa diatasi, setelah mulai menjalani kelompok kama sutra ini target vasektomi di Badung, Bali sudah meningkat. Target yang ada 17 orang per tahun tapi kini sudah mencapai 26 orang.

"Saya juga tetap sampaikan ke keluarga miskin yang anaknya sudah lebih dari 2, saya kasih tahu berulang-ulang. Kadang istrinya sudah mau tapi suaminya tidak, jadi minta tolong ke bidan untuk memberitahu suaminya agar mau. Biasanya setelah dijelaskan keuntungan dan kerugian masing-masih KB, mereka biasanya bisa menerima," ujarnya.

Awalnya Rai Sudani akan menjelaskan dari sisi kesehatan reproduksi, melihat kondisi ibu yang sering kesakitan saat melahirkan serta pertumbuhan dan biaya hidup dengan jumlah anak sehingga kesejahteraan anak berkurang.

"Saya harus sampaikan berulang-ulang enggak bisa sekali, hingga akhirnya mereka sepakat baru kita jadwalkan ke kantor KB. Saya bilang ada calon sekian kapan mau diambil, kita biasanya lakukan di mobil vasektomi keliling antar kecamatan," ujar Rai Sudani.

"Saat ini jumlah anggota kama sutra ada 36 orang, rencananya nanti setiap ada vasektomi baru kita wajibkan untuk ikut kelompok kama sutra," imbuhnya.

Orang yang melakukan vasektomi ditekankan yang berusia di atas 30 tahun, memiliki anak lebih dari 2 dan yang penting memiliki hubungan suami istri yang bagus dalam arti tidak ada masalah dan sudah sepakat untuk tidak ingin anak lagi.

Setelah divasektomi harus menggunakan kondom sampai 20 kali hubungan biar yakin sekali bahwa tidak ada sisa-sisa sperma, itu enggak lama kok paling tidak sampai 3 bulan. Dan kalau istrinya masih pakai KB diteruskan saja dulu," ujar Rai Sudani.

Saat ini Rai Sudani berharap ada rekan-rekan sejawat lain yang bisa memberikan informasi lebih banyak dan konseling sehingga masyarakat bisa benar-benar tahu dan tidak menyesal dengan keputusan tersebut.

Baca Selengkapnya......
Template by : kendhin x-template.blogspot.com